Rabu, 16 November 2011

Sulit Menemukan Makam Ummul Muslimin, Aisyah di Baqi


Calon jamaah haji Indonesia sejak 2 Oktober lalu sudah tiba di Madinah. Selama 8 hari ke depan mereka akan melakukan salat arbain atau salat empat puluh waktu berturut-turut. Selain salat arbain, mereka juga banyak yang melakukan ziarah di sela waktu salat.

Salah satu tempat ziarah yang banyak dikunjungi jamaah haji Indonesia adalah Baqi. Di tempat ini dimakamkan 10.000 sahabat dan juga keluarga Nabi Muhamma SAW. Di antaranya adalah Usman bin Affan, Abbad bin Abdullah (paman Rasulullah), dan Halimatus Sa’diyah (ibu yang menyusui Rasulullah saat kecil).

Istri-istri Rasulullah juga banyak yang dimakamkan di Baqi. Yaitu Siti Aisyah, Umi Salamah, Juariah, Zainah, Sofiyah, Hafsah, dan mariyah Kibtiyah. Sedangkan putra-putri Rasulullah yang dimakamkan di Baqi adalah Siti Fatimah, Q’sim, Abdullah, Ibrahim, Ruqaiyah, Zainab, dan Umi Kulsum. Sedangkan cucu yang dimakamkan di tempat tersebut adalah sayyidina Hasan radiallahu anhu, keturunannya, dan juga keturunan para sahabat dan ibunda Ali bin Abi Thalib, Fatimah bin Asad.

Baqi dalam bahasa Arab artinya adalah sebuah tanah yang lapang. Tempat ini, menjadi favorit jamaah juga disebabkan lokasinya yang dekat dengan Masjid Nabawi. Jika keluar dari pintu yang melewati makam Rasulullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar radiallahu anhu di Masjid Nabawi, anda akan melihat sebuah tempat yang berada di ketinggian. Ya itu adalah Baqi.

Tapi jangan pernah dibayangkan Baqi adalah sebuah pemakaman seperti di Tanah Air. Karena, pemakaman ini berbeda. Tidak ada satupun batu nisan di pemakaman ini, tidak seperti di pemakaman di Tanah Air yang menghias makam sedemikian rupa indahnya. Baqi lebih tepat seperti lapangan kosong, yang berisi ratusan ribu gundukan pasir dan dua buah batu yang menandakan itu adalah makam.

Pemakaman ini sebenarnya sudah ada sejak jaman Jahiliyah. Di jaman Rasulullah, pemakaman ini dikhususkan untuk kaum muslimin baik dari kalangan Ansor dan juga Muhajirin. Dalam sebuah hadist, Rasulullah pernah melarang umatnya untuk berziarah kubur, karena dikhawatirkan mereka akan menyembah kuburan dan menjadi musyrik. Dalam hadist yang lain, Rasulullah juga pernah menganjurkan untuk berziarah kubur karena hal tersebut akan mengingatkan kepada akhirat atau hari akhir.

Dalam hadist shahih yang diriwayatkan Muslim dari Buraidah bin Hushaib radiallahu anhum. Dia berkata Nabi Muhammad Shalallhu’alaihi wa sallam mengajarkan kepada para sahabatnya apabila ziarah kubur agar membaca: Assalamu alaikum ahlad diyar minal mu’mininal wal muslimat wa inna insya allahu bikum laahikun. As alulullahu lana walakumul afiyah.

"Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk negeri dari orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusulmu. Kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar di beri keselamatan (dari sesuatu yang tidak diinginkan)."[1]

Paham wahabi berpegang teguh dengan hadist yang melarang umat Islam berziarah kubur untuk menghindari kemusyrikan. Karena Arab Saudi dikuasai kelompok Wahabi, larangan tersebut sempat muncul lama. Tapi, belakangan ini Kerajaan Arab Saudi memperbolehkan berziarah. Akan tetapi untuk menghindari kemusyrikan, di dekat pintu masuk ditugaskan beberapa orang yang menjelaskan kepada jamaah mengenai ziarah kubur dan juga dipampang beberapa plang berukuran besar dalam beberapa bahasa agar menghindari peziarah kepada kemusyrikan, salah satunya berbahasa Indonesia. Dalam plang tersebut juga disitir hadist dan juga ayat-ayat Alquran.

Saat Okezone berziarah ke tempat ini 29 September lalu, sangat sulit untuk menemukan makam Ummul Muslimin, Aisyah. Begitu juga makam para sahabat Rasulullah seperti Usman bin Affan, dan juga makam keluarga Rasulullah. Karena tidak ada tanda satupun yang spesifik. Bahkan, saat bertanya kepada peziarah lain dan juga askar yang menjaga tidak ada yang bisa menunjukkannya. Hanya saja, di makam tersebut terdapat beberapa makam yang sedikit memiliki perbedaan. Yaitu sekeliling makamnya dibatasi dengan batu-batu. Hal itu terdapat di beberapa tempat, diduga makam tersebut adalah makam keluarga atau orang dekat Rasulullah. Tapi tetap saja tidak dapat diketahui, jenazah siapakah yang berada di dalam makam.

Sehingga kebanyakan jamaah, terutama yang berasal dari Indonesia hanya membacakan fatihah di pintu masuk atau di tempat di manapun yang dikehendaki di area makam yang luasanya mencapai 174.962 meter persegi dan dikelilingi pagar dengan tinggi empat meter tersebut.

http://haji.okezone.com/read/2011/10/06/396/511441/sulit-menemukan-makam-ummul-muslimin-aisyah-di-baqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar